Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Uncategorized’ Category

Kerja sama dalam bentuk hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan oleh setiap negara. Hal ini disebabkan setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Selain itu, juga disebabkan adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki, iklim, letak geografis, jumlah penduduk, pengetahuan, dan teknologi. Alasan-alasan inilah yang menyebabkan munculnya perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan suatu negara dengan negara lain atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan.

Faktor pendorong terjadinya perdagangan antar-negara :
1. Adanya sumber kekayaan alam, iklim, letak geografis, keahlian penduduk, ongkos tenaga kerja, tingkat harga, struktur ekonomi dan sosial yang berbeda di setiap negara
2. Memperluas Pasar
Produk suatu negara tidak hanya untuk pasar lokal tetapi juga dapat dinikmati oleh pasar internasional.
Tujuan transaksi jual-beli internasional antara lain:
a. Mendapat barang dan jasa yang dibutuhkan.
b. Mendapat laba/keuntungan yang diharapan.
3. Mengimpor teknologi modern
4. Memperoleh manfaat dari spesialisasi
Manfaat yang dimaksud adalah negara tersebut dapat memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa di produksi sendiri.

Manfaat Perdagangan Internasional :
a. saling mendapat petukaran teknologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
b. menjalin persahabatan
c. dapat membuka lapangan pekerjaan
d. dapat menambah jumlah dan kualitas barang
e. meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas negara

Komoditas Ekspor Indonesia

Komoditas Impor Indonesia

Referensi

http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_7._PERDAGANGAN_INTERNASIONAL

Read Full Post »

Untuk menjalankan suatu aktivitas ekonomi diperlukan penggerak(motor) kegiatan ekonomi, yaitu para pelaku ekonomi. Para pelaku ekonomi adalah semua orang(baik individu maupun lembaga) yang menjalankan aktivitas ekonomi, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.

Secara garis besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi lima pelaku, yaitu: rumah tangga, perusahaan, koperasi, masyarakat, dan negara tentunya. Setiap pelaku ekonomi tersebut ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau distributor.

Pelaku – Pelaku Ekonomi :

1. Rumah Tangga Keluarga

Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi, antara lain : tenaga kerja dan barang – barang modal. Faktor – faktor produksi terseut akan ditawarkan kepada perusahaan, sehingga rumah tangga memperoleh penghasilan.

2. perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. Kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku ekonomi yang berperan sebagai produsen.

3. koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.  Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dalam mengembangkan usahanya koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.

4. masyarakat

Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman. Oleh karena itu, melakukan kerja sama dengan masyarakat luar negeri sangat diperlukan karena pada dasarnya sebuah negara tidak bisa berdiri sendiri tanpa berhubungan dengan negara lain.

5. negara/pemerintah

Pemerintah adalah badan – badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.

a. Kegiatan Konsumsi Pemerintah
Pemerintah dalam menjalankan tugasnya membutuhkan barang dan jasa. Kegiatan konsumsi pemerintah dapat berupa kegiatan membeli alat-alat tulis kantor, membeli alat-alat kedokteran, membeli peralatan yang menunjang pendidikan, menggunakan tenaga kerja untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah, dan sebagainya.

b . Kegiatan Produksi Pemerintah
Pemerintah ikut berperan dalam menghasilkan barang dan atau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat (2), yang berbunyi: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pelaksanaan peran pemerintah dalam kegiatan produksi diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir di seluruh sektor perekonomian. Sebagai pelaksana kegiatan produksi pemerintah mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Referensi :

http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Pelaku-Pelaku_Ekonomi_Dalam_Sistem_Perekonomian_Indonesia_8.2_%28BAB_15%29

http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Pelaku-Pelaku_Ekonomi_8.1_%28BAB_8%29

Read Full Post »

Ketika kita sedang berada dalam perjalanan, pasti kita sering melihat ada banyak gepeng(gelandangan dan pengemis) di sepanjang pinggiran jalan yang kita lalui. Memang fakta ini tidak dapat disembunyikan, hal ini mencerminkan kualitas sumber daya manusia(SDM) di Indonesia masih belum rata dan masih banyak SDM yang tertinggal. Setiap tahunnya jumlah penghuni jalanan dan kolong jembatan terus bertambah, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor antara lain:

  • penggusuran lahan sehingga banyak orang kehilangan tempat tinggal
  • PHK yang menyebabkan hilangnya pendapatan yang akhirnya berpengaruh pada tingkat kemakmuran
  • masalah – masalah perekonomian lainnya, seperti: inflasi
  • rendahnya kualitas SDM

Kemiskinan adalah keadaan dimana seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti: pangan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Penyebab kemiskinan :

  • penyebab individual (patologis) -> kemiskinan sebagai akibat dari perilaku dan pilihan (kemalasan) orang tersebut
  • penyebab keluarga -> menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga
  • penyebab sub-budaya (subcultural) -> menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar
  • penyebab agensi -> kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi
  • penyebab struktural -> kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang kaitan antara rendahnya kualitas SDM dengan angka kemiskinan. Fakta yang sering kita lihat, ada banyak anak usia sekolah yang putus sekolah karena kekurangan biaya dan memilih menjadi pengamen, pengemis, tukang jual koran, dan pekerjaan lainnya untuk membantu ekonomi keluarganya. Memang usaha mereka patut kita hargai, namun sebenarnya apa yang mereka lakukan itu tidaklah cukup untuk dapat membuat perekonomian keluarganya meningkat. Dibandingkan dengan meninggalkan bangku sekolah dan bekerja di usia mereka lebih baik mereka tetap bersekolah karena dengan itu mereka semakin memiliki kualitas SDM yang baik sehingga kelak mereka mendapat pekerjaan yang layak dan dengan cara itu mereka dapat mengangkat perekonomian keluarganya. Sungguh disayangkan masih pihak yang belum menyadari hal ini. Faktanya para pelaku pendidikan, baik pemerintah maupun swasta, saat ini banyak yang menjadikan pendidikan sebagai ajang bisnis semata, seharusnya mereka memberikan pendidikan yang layak dahulu bagi orang yang berkualitas. Ingat bahwa masa depan bangsa ini ada di tangan generasi penerusnya. Jika kualitas SDM generasi penerus bangsanya baik maka dapat dipastikan mereka dapat membangun dan meningkatkan kehidupan perekonomian bangsanya. Mudah – mudahan kemiskinan tidak akan ada lagi di Indonesia masa mendatang karena Indonesia sudah memiliki SDM yang unggul, SDM unggul akan menciptakan kehidupan ekonomi yang sejahtera.

Referensi:

http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan

Read Full Post »

Inflasi

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga secara umum dan kontinu berkaitan dengan mekanisme pasar. Inflasi disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

a. konsumsi masyarakat yang meningkat

b. berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi

c. sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

Inflasi disebabkan oleh :

a. inflasi karena tarikan permintaan (demand pull inflation)

inflasi terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.

b. Inflasi desakan biaya (cost push inflation)

inflasi ini terjadi akibat adanya kelangkaan produksi termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidaklancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai perekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.

Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :

  1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
  2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
  3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
  4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

Dampak inflasi :

Dampak Positif :
1. Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
2.Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
3. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
4.Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan kecil.

Dampak Negatif :

1. Harga barang-barang dan jasa naik.
2. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
3. Menimbulkan tindakan spekulasi.
4. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
5. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.

Pihak-pihak yang diuntungkan :
a. Para pengusaha

pada saat sebelum terjadinya inflasi, pengusaha telah memiliki stock/persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar.
b. Para pedagang

Terjadinya inflasi merupakan kesempatan bagi pedagang untuk memainkan harga barang. Cara yang dipakai adalah dengan menaikkan harga, karena ingin mendapatkan laba/keuntungan yang besar.
c. Para spekulan

Orang-orang atau badan usaha yang mengadakan spekulasi, dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya inflasi dan menjualnya kembali pada saat inflasi terjadi, sehingga terjadinya kenaikan harga mereka mendapat laba besar.
d. Para peminjam/debitur

Karena pinjaman telah diambil sebelum harga barang-barang naik, sehingga nilai riil-nya lebih tinggi daripada sesudah inflasi terjadi, tetapi peminjam membayar kembali tetap sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum terjadi inflasi. Misalnya, para pengambil kredit KPR BTN sebelum inflasi yang mengakibatkan harga bahan bangunan dan rumah KPR BTN naik, sedangkan jumlah angsuran yang harus dibayar kepada BTN tetap tidak ikut dinaikkan.

Pihak-pihak yang dirugikan :

a. Para konsumen

karena harus membayar lebih mahal, sehingga barang yang diperoleh lebih sedikit jika dibandingkan dengan sebelum terjadinya inflasi.

b. Mereka yang berpenghasilan tetap

karena dengan penghasilan tetap, naiknya harga barang-barang dan jasa, mengakibatkan jumlah barang-barang dan jasa yang dapat dibeli menjadi lebih sedikit, sehingga pendapatan riil/nyata berkurang, sedangkan kenaikan penghasilan atau pendapatan pada saat terjadi inflasi sulit diharapkan.

c. Para pemborong atau kontraktor

karena harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup pengeluaran-pengeluaran yang diakibatkan terjadinya inflasi dan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang diperoleh dari proyek yang dikerjakan.

d. Para pemberi pinjaman/kreditor

karena nilai riil dari pinjaman yang telah diberikan menjadi lebih kecil sebagai akibat terjadinya inflasi. Misalnya, sebelum inflasi, pinjaman Rp 500.000,00 = 25 gram emas, sesudah inflasi = 20 gram emas.

e. Para penabung

karena pada saat inflasi bunga yang diperoleh dari tabungan dirasakan lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan harga yang terjadi. Di samping itu akibat naiknya harga barang-barang dan jasa, nilai uang yang ditabung menjadi lebih rendah/turun, jika dibandingkan dengan sebelum terjadi inflasi.

sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/dampak-inflasi-dan-pihak-yang.html

Read Full Post »

Investasi

Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dari kaitannya I= (Y,i).  Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar. Tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

Investasi biasa disebut juga dengan istilah penanaman modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Investasi meliputi pengeluaran/pembelanjaan sebagai berikut :

a. pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin – mesin dan peralatan produksi lainnya.

b. pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik, dan bangunan lainnya.

c. pertambahan nilai stok barang – barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang – barang yang masih dalam proses pada akhir penghitungan pendapatan nasional per periode.

Bentuk – bentuk investasi :

a. Investasi pada tanah atau bangunan (bukan untuk operasi perusahaan) yang disebut dengan investasi properti.

b. Investasi dalam bentuk tabungan atau deposito

c. Investasi dalam bentuk pembelian saham atau obligasi.

Jenis investasi :

a. investasi otonom adalah besarnya investasi tidak dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional, melainkan dipengaruhi oleh besarnya suku bunga

b. investasi terpengaruh artinya besarnya pendapatan nasional mempengaruhi besarnya investasi.

Faktor – faktor yang mempengaruhi investasi :

a. besarnya tingkat keuntungan investasi yang diperoleh

b. tingkat bunga

c. ramalan keadaan ekonomi di masa datang

d. kemajuan teknologi

e. besarnya tingkat pendapatan nasional dan perubahan – perubahannya

Sumber :

Read Full Post »

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Pendapatan nasional merupakan indikator besarnya output nasional, output nasional dapat menggambarkan :

a. seberapa efisien sumber daya yang digunakan untuk berproduksi

b. alat ukur produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara

c. masalah – masalah struktural yang dihadapi perekonomian

Konsep pendapatan nasional dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris pada tahun 1665.

Pendapatan nasional dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu :

a. pendekatan pendapatan

Besarnya pendapatan nasional dihitung dari seluruh pendapatan(upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode sebagai imbalan atas penyerahan faktor – faktor produksi kepada perusahaan.

b. pendekatan produksi

Besarnya pendapatan nasional didapat dari menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang indutri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama periode tertentu.

c. pendekatan pengeluaran

Besarnya pendapatan nasional dihitung dari jumlah seluruh pengeluaran untukmembeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara salama satu periode.


Rumusan Penghitungan Pendapatan Nasional :

a. Perhitungan pendapatan nasional pada perekonomian tertutup

  • Y = C+ S

dengan Y = besarnya pendapatan nasional

C = besarnya nilai konsumsi

S = besarnya nilai saving/tabungan

  • Y = C + S + G

dengan Y = besarnya pendapatan nasional

C = besarnya nilai konsumsi

G = besarnya nilai pengeluaran pemerintah, seperti : subsidi.

  • Y = C + S + G + Tr – Tx

dengan Y = besarnya pendapatan nasional

C = besarnya nilai konsumsi

G = besarnya nilai pengeluaran pemerintah

Tr = besarnya nilai transfer, seperti : dana BOS & gaji pensiunan

Tx = besarnya nilai pajak yang diperoleh pemerintah

b. Perhitungan pendapatan nasional pada perekonomian terbuka

  • Y = C+ S + G + (X – M)

dengan Y = besarnya pendapatan nasional

C = besarnya nilai konsumsi

G = besarnya nilai pengeluaran pemerintah

X = besarnya nilai ekspor

M = besarnya nilai impor

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional

Read Full Post »

Kebijakan Ekonomi

Setiap negara mempunyai kehidupan perekonomian sehingga masing – masing negara dapat digolongkan menjadi negara maju, berkembang, dan miskin. Dalam kehidupan perekonomiannya, suatu negara pasti akan menghadapi suatu masalah perekonomian. Oleh karena itu, setiap negara pasti punya kebijakan masing – masing untuk mengatasi masalah perekonomiannya yang bermacam – macam.

Kebijakan Ekonomi ada dua macam, yaitu kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.

A. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.

Instrumen kebijakan moneter, antara lain :

1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI(Sertifikat Bank Indonesia) dan SBPU(Surat Berharga Pasar Uang).

2. Politik Diskonto (Discount Rate)
Politik diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan mengendalikan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan mengendalikan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah(bank sentral). Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk mengurangi jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan, pemberi kredit, berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar.

B. Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.

Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.

Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :

1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.

2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.

3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.

Referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter

http://organisasi.org/definisi-pengertian-kebijakan-moneter-dan-kebijakan-fiskal-instrumen-serta-penjelasannya

Read Full Post »

Setiap negara terdiri dari berbagai macam bidang kehidupan, seperti: sosial, budaya, ekonomi, politik, pertahanan, dan keamanan. Dalam kehidupannya, suatu negara pasti akan menghadapi suatu masalah. Oleh karena itu, setiap negara pasti punya kebijakan masing – masing untuk mengatasi masalah yang bermacam – macam.

Kebijakan pemerintah adalah seperangkat keputusan yang saling berhubungan, diambil oleh seorang atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan pemilihan tujuan dan sarana pencapaiannya dalam suatu situasi khusus dimana keputusan-keputusan itu seharusnya, secara prinsip, berada dalam kekuasaan para aktor politik tersebut.

Kebijakan pemerintah terdiri dari dua bagian besar, yaitu kebijakan publik dan kebijakan sosial.

  • Kebijakan Publik adalah suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama, harus ditaati dan berlaku mengikat bagi  seluruh warganya. Setiap pelanggaran akan diberi sanksi sesuai dengan bobot pelanggaran yang dilakukan dan sanksi dijatuhkan oleh lembaga yang mempunyai tugas menjatuhkan sanksi.
  • Kebijakan Sosial adalah suatu cara pengambilan tindakan dalam melanjutkan proses pemerintahan, kepartaian, kekuasaan, kepemimpinan negara, dan lain-lain ; arah dalam pengambilan suatu tindakan itu haruslah sesuai dengan keadaan yang sedang dihadapi.

Kaitan Kebijakan Publik dengan Bidang – Bidang  Kehidupan Suatu Negara
Perekonomian tidak bisa hanya diserahkan pada produsen dan konsumen yang berinteraksi satu sama lain melalui mekanisme pasar. Di sana sini diperlukan adanya campur tangan pemerintah. Campur tangan pemerintah diperlukan jika mekanisme pasar tidak bekerja dengan sempurna(Mahzab Keynesian). Selain itu, campur tangan pemerintah diperlukan untuk mengatasi eksternalitas dan untuk pengadaan barang – barang publik, seperti jalan tol.

Berbagai keputusan yang menyangkut kebijakan publik dilaksanakan oleh pemerintah sesuai institusi yang ada. Suatu kebijakan disebut kebijakan publik karena isi kebijakan itu menyangkut bonum commune atau kesejahteraan umum.

Dari uraian di atas, jelas bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara bidang – bidang kehidupan (terutama bidang ekonomi) dengan Kebijakan Publik, di mana disiplin Ilmu Ekonomi Politik dimaksudkan untuk membahas keterkaitan antara berbagai aspek, proses, dan institusi politik dengan kegiatan ekonomi seperti produksi, investasi, pembentukan harga, perdagangan, konsumsi, dan lain sebagainya mulai dari proses perancangan, perumusan, sistem organisasi, dan implementasi kebijakan publik tersebut.
Kaitan Kebijakan Sosial dengan Bidang – Bidang  Kehidupan Suatu Negara

Kebijakan sosial sangat berfungsi dalam menciptakan kesejahteraan bagi penduduk di suatu negara. Pekerja sosial sebagai tenaga yang sangat dibutuhkan kontribusinya untuk ikut menentukan dan membuat perancangan kebijakan sosial strategis. Pekerja sosial haruslah aktif dalam merespon situasi perubahan dan perkembangan kondisi global, sehingga dapat bersama dengan pemerintah melakukan rancangan yang efektif dalam mensejahterakan masyarakat.

Referensi :

http://abdiprojo.blogspot.com/2010/04/pengertian-kebijakan-publik.html

http://requestartikel.com/kebijakan-publik-201012331.html

Klik untuk mengakses kebijakan-pemerintah-1a.pdf

Read Full Post »

Dalam kegiatan perdagangan internasional(antar-negara) sering kali suatu negara mengalami hambatan. Hambatan perdagangan internasional adalah regulasi atau peraturan pemerintah yang membatasi perdagangan bebas.

Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.

a. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda – beda. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

b . Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional karena jika sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi(produk) akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang – barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.

c . Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya dilakukan secara tunai maka negara pengimpor akan mengalami kesulitan dan resiko yang tinggi, seperti perampokan. Oleh karena itu, negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

d . Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin hasil produksinya tersaingi oleh hasil peoduksi dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor.

Apabila tarif impor tinggi maka produk impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada peoduk dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli produk impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.

e . Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara yang sedang berperang tersebut juga akan mengalami kelesuan. Hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.

f . Adanya Organisasi – Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasi – organisasi ekonomi. Tujuan organisasi – organisasi tersebut adalah untuk memajukan perekonomian negara – negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara – negara anggota saja. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

Bentuk – bentuk hambatan perdagangan yang muncul akibat adanya kebijakan ekspor-impor, antara lain:

a. Tarif atau bea cukai

Tarif adalah pembebanan pajak (custom duties) terhadap barang-barang  yang melewati batas kenegaraan. Tarif dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, antara lain :

  • Bea ekspor  =  pajak atau bea yang dikenakan terhadap produk yang diangkut menuju negara lain.
  • Bea transit =   pajak yang dikenakan terhadap produk yang melalui wilayah negara lain dengan ketentuan bahwa negara tersebut bukan merupakan tujuan akhir dari pengiriman.
  • Bea impor = pajak yang dikenakan terhadap produk yang masuk dalam suatu negara dengan ketentuan negara tersebut adalah merupakan tujuan akhir dari pengiriman produk.
  • Uang jaminan impor =  persyaratan bagi importir suatu produk untuk membayar kepada pemerintah sejumlah uang tertentu pada saat kedatangan produk di pasar domestik sebelum penjualan dilakukan.

b. Kuota Impor

Kuota membatasi banyaknya unit yang dapat diimpor. Tujuannya adalah untuk membatasi jumlah barang tersebut di pasar dan menaikkan harga produknya.

c. Subsidi

Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari pajak yang dipungut pemerintah dari rakyat.

d. Exchage Control

Biasanya, negara – negara yang menggunakan kontrol devisa adalah mereka yang ekonomi lemah. Kontrol ini memungkinkan negara – negara yang ekonominya lebih stabil membatasi jumlah volatilitas nilai tukar mata uang yang masuk / keluar.

e. State Trading Operasion

State Trading Operasion adalah pemerintah dalam perdagangan melakukan kegiatan ekspor.

f. Peraturan anti-dumping

Politik Dumping adalah menjual suatu barang yang nilainya lebih tinggi dari harga beli, baik dijual di luar negeri maupun dalam negeri tetap mendapat untung. Adapun beberapa motif dari Politik Dumping, yaitu antara lain:

  • Barang-barang yang diminati oeh negara asal, supaya dapat terjual di luar negeri.
  • Memperkenalkan suatu produk dalam negeri ke negara lain.
  • Berebut pasar luar negeri.

Hambatan perdagangan mengurangi efisiensi ekonomi. Pihak yang diuntungkan dari adanya hambatan perdangan internasional adalah produsen dan pemerintah. Produsen mendapatkan proteksi dari hambatan perdagangan, sementara pemerintah mendapatkan penghasilan dari bea – bea.

Referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Hambatan_perdagangan

http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Perdagangan_Internasional_9.2_%28BAB_7%29#4._Hambatan_P_Perdagangan_erdagangan_Internasional

http://mazpoegoehkpnc.blogspot.com/2010/02/hambatan-perdagangan-internasional.html

Read Full Post »

STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA DI MASA MENDATANG

A. Pengertian Pembangunan Ekonomi

-> Pembangunan ekonomi  (economic of development ) adalah usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa, yang sering kali diukur dengan tinggi-rendahnya pendapatan riil per kapita.

-> Pembangunan ekonomi adalah suatu proses peralihan (transisi) dari tingkat ekonomi tertentu yang bercorak sederhana menuju ke tingkat ekonomi yang lebih maju.

-> Pembangunan merupakan proses transformasi yang dalam perjalanannya ditandai oleh perubahan struktural, yaitu perubahan –  perubahan pada landasan kegiatan ekonomi maupun pada kerangka/susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan

-> Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk  disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.

Jadi pembangunan ekonomi adalah suatu proses untuk mengembangkan kehidupan perekonomian suatu negara ke arah yang labih baik demi tercapainya kesejahteraan rakyat.

B. Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia di Masa Datang

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan. Setiap pulaunya dibatasi oleh daerah perairan(laut dan teluk) sehingga pembangunan ekonomi di Indonesia belum merata. Dari 5 pulau besar yang ada di Indonesia, pulau Jawalah yang paling pesat pembangunannya. Hal ini dikarenakan di Pulau Jawa terdapat pusat pemerintahan, tepatnya di Jakarta.

Pemerintah terus berupaya meratakan pembangunan ekonomi di Indonesia dengan berbagai cara, antara lain :

1. Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat penduduknya ke wilayah lain yang penduduknya masih sedikit atau belum ada penduduknya sama sekali. Melalui stategi ini, pemerintah mengharapkan individu yang telah memiliki suatu ketrampilan atau skill tertentu mau melakukan trnsmigrasi dan di tempat tujuannya, ia dapat memberikan dampak positif/mangajarkan ketrampilan yang dimilikinya sehingga di daerah tersebut tercipta pembangunan ekonomi.

2. Pemerintah dan pihak swasta memberikan dana pinjaman lunak

Dana pinjaman lunak yang diberikan bertujuan agar individu yang memiliki jiwa wirauasaha, ketrampilan, dan potensi untuk membuka usaha tidak terganjal modal dalam membuka dan menjalankan usahanya. Jika setiap pengusaha dapat berproduksi maka ia akan menyerap tenaga kerja di sekitarnya sehingga taraf kehidupan ekonomi di daerah tersebut naik dan terciptalah pembangunan ekonomi.

3. Pemerintah dan swasta harus mengutamakan pendidikan yang merata kepada setiap generasi muda

Pendidikan adalah salah satu faktor pendukung terciptanya pembangunan ekonomi. Seharusnya pemerintah dan pihak swasta mengutamakan penyelenggaraan pendidikan secara menyeluruh artinya setiap generasi muda kita (tanpa memandang status ekonomi keluarganya) dipastikan dapat mengenyam pendidikan secara layak sehingga tercipta sumber daya yang unggul. Mereka lah yang akan membangun bangsa ini di masa depan, jika SDM kita ungggul maka pembangunan ekonomi dapat berjalan lancar.

4. Pemerintah harus memberikan pelatihan yang bersifat padat karya

Pelatihan – pelatihan yang diadakan bertujuan membentuk ketrampilan individu sehingga mereka menjadi SDM yang berkualitas dan terampil. Dengan begitu mereka bisa mendapat pekerjaan yang layak dan membangun ekonomi daerahnya.

5. Pemerintah harus mulai menata sektor lainnya

Setiap tahunnya lahan di Indonesia berkurang, dapat dipastikan di masa satang sulit untuk menemukan lahan peranian dan peternakan. Dalam hal ini pemerintah harus mulai mempersiapkan diri di sektor lain, seperti industri. Untuk mengembangkan sektor industri di perlukan SDM unggul dan teknologi. Dalam hal ini pemerintah harus mempersiapkan baik – baik SDMnya dan teknologi dengan cara belajar kepada negara lain yang sudah dikenal industrinya, seperti Jepang.

C. Peta Perekonomian Yogyakarta

1. Kondisi Geografis

Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24I 19II sampai 110o 28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 49I 26II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut. Luas Propinsi Daerah Istimewa Yogyakrta, lebih kurang 3.186 km persegi.  Secara garis besar Kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota Yogyakarta, yaitu :

  • Sebelah timur adalah Sungai Gajah Wong
  • Bagian tengah adalah Sungai Code
  • Sebelah barat adalah Sungai Winongo

Kondisi tanah Kota Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada di dataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda. Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan pertaniannya  setiap tahun mengalami penyusutan.  Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan)

2. Kependudukan

Pertambahan penduduk Kota dari tahun ke tahun cukup tinggi. Pada akhir tahun 1999 jumlah penduduk Kota 490.433 jiwa dan sampai pada akhir Juni 2000 tercatat penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 493.903 jiwa dengan tingkat kepadatan rata-rata 15.197/km².  Angka harapan hidup penduduk Kota Yogyakarta menurut jenis kelamin, laki-laki usia 72,25 tahun dan perempuan usia 76,31 tahun.

3. Mata Pencaharian

Sebagian besar perekonomian di Yogyakarta disokong oleh hasil cocok tanam, berdagang, kerajinan (kerajinan perak, kerajinan wayang kulit, dan kerajinan anyaman), dan pariwisata. Namun ada juga sebagian warga yang hidup dari ekspansi dunia pendidikan seperti rumah kost buat mahasiswa. Merupakan pemandangan yang biasa ketika Anda sampai di Stasiun Yogyakarta atau di halte khusus tempat perhentian bus-bus pariwisata, Anda akan disambut oleh banyak tukang becak. Mereka akan mengantarkan Anda ke tempat tujuan mana saja yang layak untuk Anda nikmati seperti toko baju, toko bakpia, mal, atau sekadar membeli cinderamata. Anda pun akan heran setelah tukang becak itu mengajak Anda berkeliling kota seharian, mereka hanya akan meminta bayaran yang rendah. Mengapa bisa demikian? Ternyata mereka juga sudah mendapat bagian dari mengantarkan anda ke toko-toko tadi.

4. Pariwisata

Objek wisata yang menarik di Yogyakarta:

  • Malioboro
  • Kebun Binatang Gembiraloka
  • Istana Air Taman Sari
  • Monumen Jogja Kembali
  • Museum Keraton Yogyakarta
  • Lereng Merapi
  • Kaliurang
  • Pantai Parangtritis
  • Pantai Baron
  • Goa Selarong
  • Candi Prambanan
  • Candi Kalasan
  • Kraton Ratu Boko
  • Candi Borobudur

Sekitar 40 km dari barat laut Yogyakarta terdapat Candi Borobudur, yang ditetapkan pada tahun 1991 sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Yogyakarta terkenal dengan makanan yang enak, murah, bergizi sekaligus membuat kangen orang-orang yang pernah singgah atau berdomisili di kota ini. Ada angkringan dengan menu khas mahasiswa, ada bakmi godhog di Pojok Beteng, sate kelinci di Kaliurang plus jadah Mbah Carik, sate karang Kotagedhe, sego abang Njirak Gunung Kidul dan masih banyak tempat wisata kuliner yang lain.

Referensi :

  1. http://www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/22
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta#Perekonomian

Read Full Post »

Older Posts »